Bagaimana
Ubi Jalar Datang Ke Indonesia
Ubi jalar (Ipomoea batatas) memiliki sejarah panjang dalam dunia pertanian Indonesia. Di Indonesia, ubi jalar telah dikenal sejak zaman prasejarah dan telah menjadi bagian penting dalam pola makan masyarakat. Ubi jalar masuk ke Indonesia melalui proses difusi budaya dan perdagangan sejak zaman dahulu.
Tanaman ini dikenal oleh masyarakat pribumi dan lambat laun menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Tanaman ini memiliki nilai gizi yang tinggi dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, sehingga menjadi pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sulit untuk menanam padi atau tanaman pangan lainnya.
Tanaman ini diperkenalkan ke Indonesia oleh bangsa Portugis pada abad ke-16, dan kemudian menyebar luas ke berbagai pulau di Indonesia. Penyebaran ini dipengaruhi oleh kondisi iklim yang mendukung pertumbuhannya dengan baik.
Diyakini berasal dari Amerika Tengah dan
dan Amerika Selatan, kemudian menyebar
ke berbagai belahan dunia termasuk Asia Tenggara.
UBI JALAR
Menjadi Sumber Pangan Budaya
Di Indonesia, ubi jalar bukanlah tanaman yang asing lagi, ubi jalar sudah ada sejak lama dan tersebar luas di berbagai daerah.
Sebagai contoh, varietas Neerkom atau yang juga dikenal di tanah Sunda dengan sebutan
"Ubi Cilembu/Ubi Madu" sudah ada sejak lama. Dengan teksturnya yang padat dan rasanya yang sangat manis seperti madu, ubi jenis ini banyak digemari dan diterima oleh masyarakat, mereka biasanya menjadikan Ubi Cilembu sebagai camilan yang sering disajikan bersama teh atau kopi. Varietas ini dikembangkan di Desa Cilembu, Sumedang, Jawa Barat.
>
Orang Sunda biasanya memasak ubi jalar dengan cara direbus atau dikukus. mereka menyebutnya "kulub hui boled" kulub yang berarti direbus dan hui boled yang berarti ubi jalar.
Tersebar Luas
di Seluruh Indonesia
114
juta ton
Menurut data FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian), produksi ubi jalar global mencapai sekitar 114 juta metrik ton pada tahun 2020. Negara-negara dengan produksi tertinggi antara lain Nigeria, Tanzania, Indonesia, India, dan Uganda.
Produksi ubi jalar Indonesia pada tahun 2018 adalah 1.806.389 ton umbi basah.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2019
Statistik Distribusi
Distribusi ubi jalar secara statistik mencakup beberapa aspek penting seperti produksi, konsumsi, dan ekspor-impor.
Berikut ini adalah beberapa informasi umum mengenai distribusi ubi jalar berdasarkan data statistik global dan regional.
Konsumsi ubi jalar bervariasi di berbagai negara. Beberapa negara seperti Nigeria, Ghana dan Uganda memiliki konsumsi per kapita yang tinggi. Konsumsi ubi jalar juga signifikan di Asia Tenggara dan Pasifik Selatan. Beberapa negara seperti Papua Nugini, Indonesia, Ghana, dan Nigeria merupakan pengekspor utama ubi jalar. Sementara itu, negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa mengimpor ubi jalar untuk memenuhi permintaan industri makanan dan konsumen.